Editorial & Opini

Alek Kapalo Banda di Batipuh: Warisan Leluhur yang Sarat Nilai, Wabup Fadly Dorong Masuk Kalender Wisata Daerah

18 Mei, 2025

350 View

Tanah Datar, Siber8com – Tradisi syukuran usai panen yang dikenal sebagai Alek Kapalo Banda kembali digelar warga Jorong Gunung Bungsu, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Sabtu (17/5/2025) di Masjid Nurul Hidayah. Kegiatan yang telah berlangsung secara turun temurun ini menjadi ajang silaturahmi dan wujud rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan Allah SWT.

Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, S.Psi, hadir langsung dalam acara tersebut bersama sejumlah tokoh daerah, di antaranya Anggota DPRD Provinsi Sumbar Zuldafri Darma, anggota DPRD Tanah Datar Benny Remon dan Dedi Irawan, Camat Batipuh, Wali Nagari, dan tokoh-tokoh adat serta masyarakat setempat.

“Tradisi ini bukan sekadar ritual, tapi simbol nilai luhur—gotong royong, kebersamaan, dan rasa syukur. Kita wajib melestarikannya,” ujar Wabup Fadly dalam sambutannya.

Ia juga mendorong agar tradisi Alek Kapalo Banda dikemas sebagai agenda wisata budaya tahunan. “Jika dikelola dengan baik dan masuk ke dalam kalender pariwisata daerah, ini akan menarik wisatawan dan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat lokal,” tambahnya.

Ketua Panitia, Muzwar Angku Dt. Batuah, menyampaikan bahwa tradisi ini telah diwariskan selama ratusan tahun. “Ini momen untuk merajut kembali tali silaturahmi dan memperkuat solidaritas warga, sekaligus memanjatkan doa agar panen mendatang lebih berkah dan terhindar dari musibah,” katanya.

Senada dengan Wabup, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Zuldafri Darma, menyebut bahwa Alek Kapalo Banda menjadi sarana strategis memperkuat kebersamaan dan menyampaikan harapan kolektif atas hasil panen yang lebih baik di masa depan.

“Alek ini bentuk nyata rasa syukur. Tapi lebih dari itu, ini juga ruang memperkuat kekompakan masyarakat demi kemajuan nagari,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Nagari Batipuh Baruah, Mulyadi BJ, menyebut bahwa Alek Kapalo Banda rutin digelar di tiga jorong: Pincuran 7, Payo, dan Gunung Bungsu. Ia menegaskan bahwa pelestarian tradisi ini adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen nagari.

Alek Kapalo Banda bukan hanya warisan budaya, tapi kekuatan sosial yang merekatkan warga Batipuh. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menjaga denyut tradisi ini tetap hidup dan berkembang..(YW)

RONI